Kingdom Hearts - Working In Background
RSS

Cerpen : DI IMPIANMU TANPAMU

Hujan masih mengguyur kampusku. Aku hanya bisa pasrah dan menunggu berjam-jam untuk menuju ke parkiran hingga hujan turut reda. Maklum hujan itu sangat deras dan anginnya membuat payung mampu diterbangkannya. Ketika itu aku bercengkrama dengan Novi, sahabat di kelasku. Dia sangat pintar, setiap ada seminar nasional ia terpilih untuk mewakili kampusku.
“Hujannya masih lama yah, padahal niatku habis kuliah langsung ngerjain tugas Pak Zulkarnain, deadline lusa loh, lha sekarang malah hujan, waktunya nggak pas banget sih.” Sahut Novi kepadaku.
“Weh, masih inget ya kamu sama tugas itu, aku nyontek ya haha. Ya sih tapi hujan itu rahmat jadi kita syukuri aja Nov! okeeey.” Ucapku.
“Sampe kapan kamu nggak nyontek lagi Udin, pokoknya tugas ini yang terakhir buat kamu  titiik! Nih hujannya udah reda, aku balik dulu yah.” Ucapnya sambil berlari terburu-buru.
“Eh masih hujaan Nov, jangan nekaat.” Teriakku.
Padahal hujan masih deras, namun Novi mengatakan hujan sudah reda, dan ketika ia berlari sepertinya ia menyimpan sesuatu yang aneh. Aku makin bingung ketika itu. Tak lama kemudian hujan sudah benar-benar reda, akupun berlari menuju perkiran dan mengendarai mobil dengan cepat agar sampai di rumah mempunyai banyak waktu luang untuk mengerjakan tugas-tugas mata kuliahku.
“Assalamualaikum mi, I’m coming neh, capek banget tau berdiri nunggu hujan reda. Mami ada makanan apa?” Ucapku kepada mami.
“Waalaikumsalam nak, akhirnya sampai juga di rumah.  Ini ada makanan enak-enak, Sup Buntut juga ada Udin sayang, makan dulu gih, baru ngerjain tugas-tugasmu.” Balas mami.
“Siap laksanakan mi, aku lahap ini makanan haha.” Canda ku.
Ketika aku sudah selesai menyantap makanan yang lezatnya di luar pikiran, aku pun menuju kamar untuk mengerjakan tugas. Tak lama kemudian aku tertidur dengan tak sadarnya. Aku bermimpi aku sedang mengendarai mobil milik Novi, disebelah Novi sedang menelepon seseorang, sepertinya sangat penting. Namun tak berselang lama mobil terasa berat dan oleng ke sebelah kiri, aku pun membanting setir ke kanan, namun ternyata jurang di depan. Aku pun berteriak dan langsung keluar dari mobil. Tidak juga Novi, ia malah tersenyum dan tak mau keluar dari mobil. Dia pun menghilang dari mimpi itu.
“Astaghfirullaah, mimpi apa aku barusan!!.Dan sekarang jam 12, aku belum sholat Isya, ini diingetin Allah kali.” Ujarku
Aku pun menunaikan shalat Isya’, ketika aku selesai shalat, aku pun kembali ke kamar dan tidur lelap kembali, smoga taka ada mimpi buruk lagi.

***
Subuh pun tak lupa aku berjamaah dengan mami di mushollah, biasanya setelah shubuh mami memberikan ucapan motivasi ataupun sesuatu hal yang penting yang harus di katakana kepadaku.
“Nak,semalem mami dapet kiriman e-mail  dari Konjen Perancis, kalo di UGM diadakan student exchange ke Lyon, Perancis nak, mami menganjurkan kamu ikut, kuotanya dua orang nak. Kamu harus berjuang ya! Impianmu kan ke Perancis, jangan nunggu kuliah di Perancis, kan kesempatan nggak dating satu kali.”
“Waah tanpa disuruh aku udah siap dan berjuang untuk ini ma!! Aku berjuaang!. Eh aku ngajak Novi boleh ma? Dia kan juga pinter di kelas.”
“Boleh Tapi kamu nggak boleh pacaran loh ya, awas nanti uang jajan ditarik.”
“Ya ya mamikuu, hehe.”
Waktu menunjukkan pukul 05.30, waktu untuk menyiapkan mata kuliah kampus, mandi dan lainnya. Aku pun bergegas menuju kampus. Ketika sampainya disana aku melihat kerumunan orang di papan pengumuman, pas juga ada si Novi yang berusaha lihat papan pengumuman itu.
“Eh nov, kamu mau ikut nggak student exchange ke Perancis? Seru looh!”
“Eh Udin, aku ikut dong, aku kan pingin banget ke sana , itu  mimpiku yang pingin terealisasika! Hehe, Loh kamu tau dari mana din?”
“Tau dari mami ku, dia dapet dari e-mail hehe.”
“Wah, ayo kita ikutan biar dapet student exchange berdua, haha.” Ujarnya dengan tertawa.
Tiba-tiba, hidung sebelah kiri Novi meneteskan darah segar, sangat banyak dan aku pun bertanya dengan heran.
“Nov, di hidungmu kok ada darah? Kamu sakit? Mimisan?”
“Eh nggak kok, aku pulang dulu ya, ada buku yang ketinggalan nih.”
Dia pun berlari menuju mobil. Aku masih tak percaya dengan perkatannya, karena setiap kuliah ia tak pernah lupa buku bawaannya. Apa yang dia sembunyikan dariku.

***
Ketika itu kampus sedang tak ada mata kuliah, sepertinya dia benar-benar tidak kembali ke kampus kala itu. Aku takut jika terjadi sesuatu padanya. Kemudian datang seorang bu dosen ke kampusku, wajahnya merah dan terlihat habis menangis.
“Innalillahiwainnailaihirajiun, salah satu dari teman kalian, Novi Anjelina telah kembali ke pangkuan Allah tadi siang jam 08.45, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah amin, anak-anak bisa melayat di kediamannya, Almarhumah Novi akan di kubur jam 5 sore nanti.”
Sontak anak-anak kampus menangis dan masih tak percaya
“Ibu bohong kan? Ini nggak mungkin terjadi, Aku tadi pagi ketemu dia di depan kampus buu!”
“Tapi ini berita dari kepolisian dan ini benar-benar asli , saya bisa membuktikannya, saya tau kalian sangat terpukul karena kematiannya mendadak.”
“Tapi bu kenapa tiba-tiba ia meninggal secara mendadak?” Tanya seorang teman kepada dosen.
“Sekarang bukan waktunya untuk mencari penyebab kematiannya, yang pasti dia meninggal karena kecelakaan di Jalan Yos Sudarso, tim kepolisian sedang mencari penyebabnya, sekarang ayo semua ke kediamannya,”
Aku ingin marah sekaligus menangis, ternyata dia meninggal setelah ia bertemu denganku tadi pagi, aku merasa bersalah, kenapa aku tak mencegahnya untuk pergi. Tanpa piker panjang aku menuju ke rumahnya.
“Ya Allah, Novi, kenapa wajahmu pucat? Kok tidur di depan orang-orang, kamu nggak malu?. Kamu bener-bener udah pergi??”
Pertanyaan yang aneh namun aku benar-benar ingin bertanya kepadanya, aku ingin bertanya sesuatu padanya, namun ini semua tidak mungkin terjadi, dia tak akan pernah bisa membalas pertanyaanku, mungkin hanya lewat mimpi. Ketika itu aku bertemu mami dan papi di depan kediaman Novi.
“Mami! Novi udah nggak adaa, aku pingin bareng-bareng ke Perancis tapi kok jadi begini!”
“Yang sabar nak, ini kehendak Allah, kita nggak bisa apa-apa. Kita hanya bisa berdoa semoga diterima disisi-Nya.”Ujar mami kepadaku.
***
Setelah beberapa minggu hidup dalam perasaan duka dan sedih, hari ini adalah pengumuman test student exchange ke Perancis. Saat test aku benar-benar yakin bisa masuk, dan akhirnya saat aku melihat di e-mail. Ternyata perasaanku benar, dan mami, papi dan adik juga ikut senang atas terpilihnya aku.
“Ma!! Alhamdulillah aku dapet satu tiket ke Perancis!! Je suis content!
“Alhamdulillah nak, selamat ya!!, ayo mulai besok semua barang dipersiapkan ya. Jangan lupa kamu ikut terus pembinaan sebelum berangkat, dua minggu lagi kamu kan udah berangkat.”
“Ya ma! Aku udah siap-siap semua barang nih. Kalo masalah pembinaan pasti aku ikut ma!”
“Bagus kalo gitu, pasport nya udah diurusin sama papi tuh, kamu bilang makasih yang banyak buat papi, udah bantu buatin passport tuh!” Ujar mami kepadaku.

2 minggu kemudian..

“Ma! Aku udah nyampe di Charles de Gaule Aéroport. Salam-salam buat yang ada di rumah ya!”Sahutku dengan senang.
“Waah, okeh nak, jangan lupa shalat ya, dan semangat disana! Disini menunggumu sukses,” Kata mami kepadaku.
Akhirnya aku hidup di Negara anggur merah, Perancis , selama beberapa tahun. Dengan pendidikan yang tinggi, keindahan alamnya dan teknologi yang canggih. Aku berada di impianmu tanpamu, Novi.
           

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar