Dingin berpadu dengan gelap
Menemani malam hari itu
Sudah melahap sisa makanan tadi pagi
Namun perut terus menyalakan sirineNya
Anakku sudah menangis tanpa henti
Tetesan nya menyapu lantai bumi ini
Hanya membawa sebungkus permen jahe
Ku berikan permen itu dengan keterpaksaan
Hujan pun menjatuhkan tetesan air langit
Berlindung di tumpukan sampah kota
Selalu menangis setiap melihat petir yang menyambar
Tuhan tidak adil dengan segala upayaku
Selalu hidup dengan raut wajah yang tidak pernah indah
Rambut gimbal mengelilingi wajah pudarku
Penyakit kulit sudah lama tinggal di tubuh lemahku
Hingga nyaris sebongkah maut menjemputku
Ternyata cobaan memang berat di dunia ini
Dengan sebungkus keikhlasan dan kesabaran
Mengucapkan kalimat yang syahdu
Tuhan akan selalu menyayangiku dan melindungiku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)







0 komentar:
Posting Komentar